Sejarah terbentuknya gampong Alue Drien LB Awal mula pada zaman dulu dikawasan ini banyak sekali ditanami pohon-pohon Durian dekat alur pembuangan utama lalu masyarakat memberi nama daerah ini sebagai gampong Alue Drien. Dan gampong Alue Drien ini memiliki luas wilayah sebesar 75 H yang terbagi dalam sawah, rawa serta hutan. Kemudian dirubah menjadi suatu permukiman penduduk oleh sebagian masyarakat gampong ini memiliki jumlah kepala keluarga yang sangat sedikit sebanyak 6 kepala keluarga dengan letak rumah yang sangat berjauh-jauhan. Sebelum terbentuknya geuchik masyarakat dahulu kepemimpinannya bergabung dengan gampong sebelah yaitu Gampong Heung (Pondok Kates) segala adat istiadat bahkan keagamaan selalu dilakukan secara bersama-sama.
Seiring dengan bertambahnya penduduk, Masyarakat Gampong Alue Drien LB terus mengembangkan diri untuk melanjutkan kehidupan, sebagian besar penduduknya saat itu adalah petani Dan berkebun. Dan setelah beberapa tahun masyarakat memutuskan untuk membentuk gampong sendiri karena mengingat pertambahan penduduk semakin meningkat dikawasan gampong alue drien pada awal tahun empat puluhan masyarakat memilih petua / geuchik untuk memimpin wilayah gampong Alue Drien LB pada masa kepemimpinan Geuchik/Petua Harun barulah ditetapkan batas-batas wilayah gampong Alue Drien LB terbagi kedalam 4 Dusun yaitu : Dusun Sentosa, Dusun Bahagia, Dusun Sejahtera dan Dusun Ujong Baroh.